Kondisi sekolah di SD Negeri 1 Manggis Sari, Desa Manggissari, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, provinsi Bali, terpantau memprihatinkan. Bagaimana tidak, dari enam ruang kelas yang ada, empat ruangan kondisi atapnya mengawatirkan satu di antaranya telah jebol.
Untuk membantu kegiatan proses belajar mengajar tetap berjalan, komite sekolah bersama wali murid dan warga setempat berinisiatif membongkar dan menurunkan atap bangunan sekolahan dengan sistim gotong royong (swadaya).
Namun sebelumnya kami dari komite sekolah dan wali murid sudah mempertanyakan kepada kepala sekolah prihal bantuan dari pemerintah terkait kondisi sekolah seperti ini, katanya pihak sekolah sudah berkoordinasi dengan dinas.” kata ketua komite, Gusti Ngurah Widika Putra, saat dikonfirmasi Minggu (5/3/2023).
“Kalau keadaan sekolahnya seperti ini kan, orang tua khawatir untuk keselamatan anak saat belajar,” ketusnya.
Sebagaimana dituturkan putra, sebelumnya Kondisi ini kian parah ketika hujan deras turun belakangan ini hingga membuat salah satu ruangan kelas plafonnya jebol apalagi saat hujan turun ruangan bocor dan tergenang air.
Inisiatif kemudian muncul atas rasa kekhawatiran orang tua, juga demi anak-anaknya agar tetap mendapatkan ilmu di sekolah.
“Ini swadaya warga dan wali murid, yang kami takutkan pas anak-anak lagi belajar tiba-tiba ambruk, khawatir lah dengan keamanan anak” lanjut bapak 42 tahun itu.
Kami menggunakan sisa kas komite serta mengumpulkan dana secara sukarela dari wali murid dan para donatur atas kesepakatan bersama komite wali murid dan pihak sekolah untuk melakukan perbaikan atap sekolah yang kondisinya sangat memprihatinkan.
Nantinya dana yang terkumpul kami belikan bahan untuk perbaikan atap, saat ini sudah terkumpul kurang lebih 20 juta Rancana proses pengerjaan kami targetkan 20 hari astungkara bisa selesai, sehingga proses belajar mengajar bisa terlaksana dengan baik,” ucap Widika putra.
Ni Nengah Budiartini Kepala sekolah SDN 1 Manggisari saat dikonfirmasi mengatakan bahwa kerusakan itu.
“Memang benar terjadi namun tidak separah yang di videokan itu, yang di video itu kan pas saat pembongkaran atap di foto oleh salah satu wali murid jadi kan keliatannya parah.” ujarnya.
Sebenarnya ada dua kelas yang atapnya bocor sebelumnya sempat dicarikan tukang untuk memperbaiki tetapi tukangnya tidak berani memperbaiki karena setelah dicek reng di bawah atap kondisinya sudah rapuh.
“Kalau dilihat dari kerusakan memang terlihat tidak begitu parah, jika dilihat dari luar kelihatan gentingnya saja terlihat agak turun tetapi kalau hujan itu memang langsung bocor,” ucap Budiartini
Kami pihak sekolah sudah menyampaikan kerusakan ini kepada kepala dinas, “memang awalnya dari dinas dikatakan tidak ada DAK (Dana Alokasi Khusus) namun Minggu lalu setelah kami membuat kesepakatan terkai perbaikan bersama dengan komite setelah itu baru dari dinas menginformasikan bahwa boleh mengajukan DAK tetapi akan dilihat dulu kerusakannya.
Atas kesepakatan bersama dengan komite diusulkan lah perbaikan secara swadaya dengan menggunakan dana sisa kas komite dibantu pembelian Reng dari sekolah melalui anggaran dana bos sebesar 6 juta serta beberapa donatur sambil menunggu usulan perehaban dari kabupaten terealisasi,”terang kepsek.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Jembrana I Gusti Putu Anom Saputra, AP., M.Si. membenarkan terjadinya kerusakan tersebut, ia mengatakan baru kemarin mendapatkan laporan terkait kerusakan gedung sekolah SD negeri 1 Manggisari tersebut.
“Kebetulan saat ini pengawas sekolah juga sedang melaksanakan pendataan tingkat kerusakan gedung gedung sekolah,” katanya saat dihubungi melalui pesan WhatsApp oleh wartawan.
“Untuk SDN 1 Manggisari kami akan segera tugaskan tegana (tenaga ahli perencana) teknis untuk pengecekan kerusakan kelapangan sekaligus perencanaan perbaikannya,” tutup Anom.